Desain Interior yang Memikat: Memahami Peran Sentuhan Kustom dalam Menciptakan Ruang yang Unik

Di dunia desain interior, menciptakan ruang yang unik dan memikat memerlukan lebih dari sekadar pemilihan furnitur dan warna cat yang tepat. Sentuhan kustom adalah elemen kunci yang dapat mengubah sebuah ruang menjadi tempat yang benar-benar pribadi dan istimewa. Mari kita membahas bagaimana sentuhan kustom dapat memainkan peran penting dalam desain interior , dan bagaimana Anda dapat menerapkannya untuk menciptakan suasana yang unik di rumah Anda. Daftar Isi Peran Sentuhan Kustom Mengustomisasi Furnitur Sentuhan Kustom pada Detail Ruangan Memilih Perabot Kustom Menyesuaikan dengan Gaya Pribadi Peran Sentuhan Kustom Sentuhan kustom dalam desain interior berperan penting dalam menciptakan ruang yang memikat dan unik. Ini melibatkan penggunaan elemen-elemen yang tidak umum atau dipesan khusus untuk memenuhi kebutuhan dan selera pribadi. Dengan cara ini, setiap aspek desain menjadi refleksi dari karakter dan preferensi penghuni rumah. Elemen kustom dapat berupa
-

Kerja finishing furnitur dengan politur

Timber preparation / pra finishing adalah suatu pekerjaan persiapan

Menyelenggarakan proses penyelesaian furnitur menggunakan politur.

a. Kita belajar

- Melakukan persiapan permukaan benda kerja sebelum pengaplikasian politur.

- Menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pekerjaan pemolituran.

- Menyusun campuran adonan politur dari bahan shellac dengan spiritus sesuai dengan perbandingan campuran yang disarankan.

- Menjalankan langkah-langkah pekerjaan pemolituran sesuai dengan prosedur yang benar.



Worksheet

1. Perangkat yang digunakan:

   - Kuas politur

   - Wadah tempat adonan politur

   - Pengaduk politur

   - Timbangan untuk mengukur berat bahan shellac

   - Pisau dempul

   - Kape

   - Block ampelas (sanding block)

   - Seperangkat alat memasak dempul lilin


2. Bahan yang digunakan:

   - Emping shellac

   - Spiritus

   - Dempul lilin

   - Tepung cat atau tepung oker

   - Pewarna politur

   - Wood filler

   - Kertas hampelas no 100, 150, 240, dan 400

   - Kain majun atau kaos perca

   - Benda kerja atau objek latihan

Keselamatan Kerja:

- Gunakan masker saat melakukan pengampelasan dan pemolituran.

- Kenakan sarung tangan ketika membuat adonan politur.

- Periksa semua permukaan benda kerja sebelum memulai proses pemolituran.

- Hindari melakukan pemolituran saat cuaca mendung atau hujan.

- Jangan menggunakan kuas secara berulang-ulang untuk menghindari hasil pemolituran yang kotor atau menghitam.

- Cuci semua peralatan setelah selesai bekerja, terutama rendam kuas dengan spiritus jika tidak digunakan untuk pemolitan.

- Berhati-hati dengan bahan pengencer spiritus karena mudah terbakar.

Langkah-langkah memolitur / Pemolitan:

1. Persiapkan peralatan dan perlengkapan kerja.

2. Buat adonan politur dari bahan shellac yang dicampur dengan spiritus.

3. Hampelas seluruh permukaan benda kerja searah urat kayu menggunakan kertas hampelas no. 180 dan sanding block.

4. Bersihkan semua permukaan benda kerja dari kotoran atau debu menggunakan kain majun/lap.

5. Aplikasikan pewarna kayu (wood staining) dengan memutar menggunakan bal kain dan akhiri dengan gosokan sejajar urat kayu.

6. Isi pori-pori kayu dengan bubur filler (wood filler).

7. Hampelas dengan kertas hampelas halus no. 320, dan jika diperlukan, lakukan pewarnaan kembali.

8. Oleskan/menyebar politur secara merata dengan perlahan.

9. Setelah kering, hampelas semua permukaan dengan kertas hampelas no. 150-240 (sedang atau halus) secara mengambang.

10. Periksa dan perbaiki bagian permukaan yang dianggap kurang baik.

11. Aplikasikan kembali politur secara merata dengan kuas; proses ini disebut coating.

12. Hampelas permukaan setelah benar-benar kering dengan kertas hampelas halus no. 320.

13. Encerkan adonan politur dengan menambahkan +10% spiritus dan beberapa tetes linseed oil. Oleskan dengan cara menggosok ulang dengan rubber secara berputar dan akhiri dengan menarik rubber sejajar serat kayu; proses ini disebut bodying up.

14. Ulangi langkah bodying up hingga permukaan menjadi rata dan licin.

15. Basahi bal kain (rubber) dengan spiritus, peras sampai kering, dan gosokkan secara berulang-ulang sejajar urat kayu untuk mengangkat lapisan linseed oil.

16. Gosokkan kembali rubber yang kering dengan meneteskan beberapa tetes spiritus pada permukaan politur; ulangi langkah ini hingga permukaan kering dan mengkilap. Waktu pengeringan kurang lebih 24 jam.


Kunci Keberhasilan Hasil Kerja:

- Lapisan permukaan politur dan warna yang merata.

- Pori-pori kayu terisi penuh dan merata.

- Sudut-sudut dan ujung sisi kayu terlihat bersih tanpa noda atau sisa politur yang menumpuk.

- Permukaan bersinar, diukur dari kemampuannya memantulkan bayangan objek yang diletakkan di atasnya.

- Menjalankan langkah-langkah kerja dengan benar.

- Semua peralatan kembali bersih dan tertata rapi pada tempatnya.


Tes Latihan:

1. Apa tindakan yang harus diambil terlebih dahulu sebelum melakukan pemolitan pada furnitur atau benda kerja?

2. Apa langkah yang harus diambil setelah proses penghampelasan selesai?

3. Mengapa penting untuk menghilangkan bekas lem yang menempel pada kayu sebelum memulai pemolitan?

4. Bagaimana cara melakukan penghampelasan yang benar?

5. Jelaskan ukuran-ukuran kertas hampelas yang Anda gunakan dalam pekerjaan pemolitan, dan kapan sebaiknya ukuran tersebut digunakan.

6. Apa fungsi dari wood filler dalam proses pemolitan?

7. Dengan menggunakan alat apa lapisan dasar/pertama politur diaplikasikan?

8. Apa tujuan dari menggosok bal kain (rubber) dengan cara diputar pada proses skimming in?

9. Bagaimana seharusnya tampilan akhir dari pekerjaan pemolitan?

10. Mengapa tidak disarankan untuk melakukan pemolitan saat udara lembab atau hujan?


Yang lain tentang TEKNIK FINISHING FURNITUR


Komentar