Desain Interior yang Memikat: Memahami Peran Sentuhan Kustom dalam Menciptakan Ruang yang Unik

Di dunia desain interior, menciptakan ruang yang unik dan memikat memerlukan lebih dari sekadar pemilihan furnitur dan warna cat yang tepat. Sentuhan kustom adalah elemen kunci yang dapat mengubah sebuah ruang menjadi tempat yang benar-benar pribadi dan istimewa. Mari kita membahas bagaimana sentuhan kustom dapat memainkan peran penting dalam desain interior , dan bagaimana Anda dapat menerapkannya untuk menciptakan suasana yang unik di rumah Anda. Daftar Isi Peran Sentuhan Kustom Mengustomisasi Furnitur Sentuhan Kustom pada Detail Ruangan Memilih Perabot Kustom Menyesuaikan dengan Gaya Pribadi Peran Sentuhan Kustom Sentuhan kustom dalam desain interior berperan penting dalam menciptakan ruang yang memikat dan unik. Ini melibatkan penggunaan elemen-elemen yang tidak umum atau dipesan khusus untuk memenuhi kebutuhan dan selera pribadi. Dengan cara ini, setiap aspek desain menjadi refleksi dari karakter dan preferensi penghuni rumah. Elemen kustom dapat berupa
-

Timber preparation / pra finishing adalah suatu pekerjaan persiapan

TEKNIK FINISHING FURNITUR 1

Belajar : 

1. Menjelaskan dengan benar tentang ruang lingkup pekerjaan persiapan kayu (Timber Preparation).

2. Menjelaskan cara dan langkah-langkah perbaikan kerusakan pada permukaan kayu sesuai dengan karakteristik kerusakan tersebut dengan baik dan benar.

3. Melaksanakan tahapan pekerjaan persiapan kayu (Timber Preparation) dengan hasil yang baik dan benar.


Apa itu timber preparation?

Timber preparation atau persiapan kayu adalah langkah awal sebelum proses pemolitan atau pengecatan dimulai. Ini melibatkan tindakan atau perlakuan untuk mengatasi segala kerusakan dan membersihkan noda atau kotoran pada permukaan kayu atau benda yang akan di-finishing. Tujuannya adalah agar permukaan tersebut bebas dari cacat, sehingga hasil finishing tidak terganggu. Keberhasilan finishing sangat bergantung pada bagus atau tidaknya pelaksanaan timber preparation.

Keuntungan dari melakukan persiapan kayu dengan baik adalah:

- Menghasilkan finishing yang maksimal 

- Menghemat bahan finishing

- Menghemat waktu pengerjaan finishing


Pengenalan Pekerjaan Persiapan Sebelum Finishing (Timber Preparation) pada Kayu.

Umumnya, hasil dari pembuatan perabot atau furnitur tidak selalu sempurna sesuai harapan. Sebelum memulai proses finishing, banyak hal yang perlu diperbaiki dan dikerjakan terlebih dahulu. Terdapat tiga faktor kemungkinan kerusakan pada permukaan kayu furnitur, yaitu:

1. Faktor Sifat Bawaan Kayu (Alami): Hampir semua jenis kayu memiliki cacat bawaan seperti mata kayu, mata kayu lepas, lubang-lubang kecil akibat lubang atau serangan rayap (holes).

2. Faktor Akibat Pengerjaan Furnitur: Terjadi akibat kondisi mesin pengolah kayu, seperti gelombang-gelombang dari hasil pengetaman (cutter mark), rusaknya sudut atau bagian lebar kayu karena urat kayu yang berputar, sisa-sisa pengeleman (glue mark) pada sambungan saat perakitan, atau coretan pensil (pencil mark) pada saat melukis sambungan.

3. Faktor Tidak Disengaja: Jarang terjadi, seperti permukaan kayu yang tidak sengaja terbentur oleh benda lain sehingga penyok (bruise), percikan cairan atau oli yang merusak warna (grease mark), lubang bekas paku atau lubang kecil bekas rayap (holes).

Dari ketiga faktor di atas, mari kita telaah lebih lanjut cara mengatasi dan memperbaiki berbagai jenis kerusakan yang mungkin terdapat pada permukaan perabot sebelum melakukan proses finishing.


Perbaikan Kerusakan pada Permukaan Kayu:

1. Lubang Kecil (Holes): Jika terdapat lubang kecil pada kayu, baik itu bawaan alami atau disengaja, langkah pertama adalah menyumbatnya dengan dempul. Untuk lubang kecil seperti lubang jarum, gunakan dempul. Untuk lubang yang lebih besar, buat lubang baru di bagian rusak dan masukkan pasak kayu dengan diameter yang sesuai. Pastikan pasak memiliki warna serupa dengan kayu asli, dan kuatkan dengan lem. Ratakan permukaan menggunakan ketam halus dan haluskan dengan kertas amplas.

2. Cutter Mark/Machine Mark: Cutter mark sulit terlihat dengan mata telanjang, tapi bisa dirasakan dengan menyentuh permukaan kayu. Ini disebabkan oleh kondisi mesin dan sulit dihindari. Cara mengatasinya adalah dengan melakukan penyekrapan atau penghalusan pada seluruh permukaan kayu sebelum proses finishing. Gunakan ketam halus atau alat pengikis lainnya (scrap), dan haluskan dengan kertas amplas.

3. Sisa Lem (Glue Mark): Sisa-sisa lem pada permukaan kayu perlu dihilangkan karena dapat memengaruhi hasil finishing, terutama saat proses pewarnaan. Cara mengatasi masalah ini adalah sebagai berikut:

    a. Lunakkan kembali sisa lem dengan meneteskan air panas di atasnya. Setelah kondisi sedikit basah, sisa-sisa lem akan memutih. Lakukan penyekrapan sampai sisa-sisa lem terangkat dari permukaan kayu. Selanjutnya, haluskan dengan kertas amplas.

    b. Untuk bekas lem jenis 2 komponen, gunakan removal (larutan yang sudah jadi). Oleskan removal ke semua permukaan yang ternoda bekas lem. Lakukan penyekrapan sampai sisa lem terkikis habis, lalu haluskan dengan kertas amplas.

4. Pencil Mark (Coretan Pensil): Bekas-bekas garis lukisan pensil yang tertinggal pada permukaan kayu, seperti tanda paring atau bekas lukisan sambungan, seringkali diabaikan. Untuk mengatasi masalah ini, lakukan penyekrapan pada seluruh bekas lukisan dan haluskan dengan kertas amplas.

5. Bruise (Penyok): Bruise terjadi ketika permukaan kayu tertindih akibat benturan benda keras atau berat secara tidak disengaja, seperti pukulan palu yang meleset dari kepala paku. Jika penyokannya tidak terlalu dalam, dapat diatasi dengan mengangkat permukaan yang amblas ke atas. Namun, untuk kerusakan berat, langkah yang perlu diambil adalah membuat lubang dan memasukkan kayu yang serupa dengan perkuatan lem.

    Cara Mengatasinya (Permukaan Kayu yang Penyok):

    - Cara 1: Teteskan air panas pada area penyok, tunggu beberapa menit, lalu permukaan kayu yang turun akan terangkat ke atas. Ratakan dan haluskan dengan kertas amplas.

    - Cara 2 (Dengan Setrika Panas):

        - Panaskan setrika.

        - Lembabkan kain lap dengan air.

        - Letakkan kain lap yang lembab di atas permukaan yang rusak.


        - Tempelkan setrika panas di atas kain lap yang diletakkan di atas area kayu yang rusak.


        - Tunggu beberapa menit dan ulangi jika perlu.

    - Cara 3 (Dengan Spiritus):

        - Teteskan spiritus di area kayu yang rusak.

        - Bakar spiritus tersebut, hindari pemakaian terlalu lama agar tidak membakar permukaan kayu.

        - Ulangi hingga permukaan kayu yang rusak terangkat kembali.

6. Grease Mark (Noda Cairan Berminyak): Grease mark adalah noda cairan berminyak yang dapat merubah warna kayu, mungkin berasal dari alat yang diolesi minyak sebelumnya atau terpercik tidak sengaja.

    Cara Mengatasinya:

    - Hilangkan noda cairan berminyak dengan meneteskan spiritus di atasnya, kemudian bakar dan bersihkan dengan kertas amplas.

7. Blister (Melepuh): Biasanya terjadi pada kayu olahan. Blister muncul pada penempelan lapisan veneer dan sambungan veneer yang kurang baik, menyebabkan celah atau melepuh.

    Cara Mengatasinya:

    - Suntikkan lem pada bagian yang melepas, lalu klem hingga rapat atau gosok-gosokan permukaan yang sudah disuntik lem untuk memberi efek panas sehingga menempel rapat kembali.

    - Jika lem tidak dapat disuntikkan, sayat permukaan yang lepas dengan pisau, gantikan dengan lapisan veneer yang sama, lalu lem dan tempelkan kembali. Gosok-gosokan sedikit untuk memberikan efek panas dan menempel rapat kembali.

Penghampelasan terakhir (Final Sanding)

Penghampelasan terakhir, yang juga dikenal sebagai Final Sanding, merupakan tahap akhir dari proses pekerjaan finishing atau persiapan kayu setelah semua perbaikan bentuk telah diselesaikan. Final Sanding melibatkan penghalusan seluruh permukaan benda kerja menggunakan kertas hampelas secara bertahap.

Proses penghampelasan secara bertahap ini melibatkan penggunaan kertas hampelas mulai dari yang kasar, kemudian menuju yang sedang, dan diakhiri dengan penggunaan kertas hampelas yang halus pada seluruh permukaan. Tujuan utama dari Final Sanding adalah mencapai tingkat kehalusan dan kelembutan yang diinginkan pada permukaan benda kerja, sehingga memberikan hasil akhir yang memuaskan setelah seluruh tahap perbaikan dan persiapan kayu sebelumnya telah diselesaikan.

TABEL PENGGOLONGAN KERTAS AMPELAS



Yang lain tentang TEKNIK FINISHING FURNITUR


Latihan Tugas.

Observasi: Pemeriksaan dan pengamatan menyeluruh pada seluruh permukaan objek.

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2, Anda diminta untuk mengamati suatu objek yang akan difinishing. Tugas Anda adalah melihat dan memeriksa objek tersebut secara cermat, serta mengidentifikasi jenis kerusakan yang mungkin terdapat pada objek tersebut.

Pengumpulan data: Analisis jenis kerusakan yang terdeteksi (fakta).

Setelah melakukan observasi pada objek, Anda harus mengumpulkan data yang bersifat faktual dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan temuan tersebut.

Asosiasi: Menetapkan jenis tindakan perbaikan.

Berdasarkan hasil observasi, Anda dapat membuat kesimpulan sementara mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk memperbaiki kerusakan yang ditemukan, setelah melakukan analisis data.

Komunikasi: Merinci hasil tugas dalam bentuk laporan dan menyampaikan presentasinya di depan kelas.


Ringkasan:

1. Timber preparation, yang sering disebut pra-finishing, adalah langkah perbaikan permukaan kayu sebelum melakukan pekerjaan finishing.

2. Jenis-jenis kerusakan pada permukaan kayu pada perabot yang umumnya ditemui mencakup:

   a. Kerusakan akibat sifat alami kayu, seperti mata kayu lepas, lubang jarum, dan kerusakan akibat serangan rayap/bubuk.

   b. Kerusakan akibat proses pengelolaan kayu, seperti hasil pengetaman yang bergelombang, bekas lukisan, dan bekas pengeleman.

   c. Kerusakan akibat faktor tidak disengaja, seperti benturan benda keras dan penyot akibat pukulan palu pada daerah pemakuan.

   d. Kerusakan akibat noda atau kotoran cairan, seperti bekas oli (Grease mark), yang dapat diperbaiki dengan cara membakar spiritus di atas noda dan menghaluskannya dengan kertas hampelas.


Ujian.

1. Terangkan konsekuensi dari keberhasilan pekerjaan pra-finishing terhadap hasil akhir finishing itu sendiri.

2. Apakah mungkin permukaan kayu yang rusak dapat dikembalikan ke kondisi semula setelah diperbaiki? Berikan penjelasan.

3. Apa langkah awal yang perlu diambil sebelum melakukan pemolesan pada bahan finishing?

4. Jelaskan kondisi permukaan kayu yang menandakan bahwa benda kerja tersebut sudah siap untuk difinishing.

5. Dari pengalaman pribadi Anda, jenis kerusakan apa yang sering dijumpai, dan bagaimana cara perbaikan yang biasanya dilakukan?

Komentar

  1. Kabupaten Mojokerto:
    Bangsal: Bangsal, Balongrejo, Sumberagung
    Dawar Blandong: Dawar Blandong, Gadingmangu, Karangrejo
    Dlanggu: Dlanggu, Jatimulyo, Ngronggot
    Gedeg: Gedeg, Jetis, Mojoanyar
    Gondang: Gondang, Karangtengah, Sidomulyo
    Jatirejo: Jatirejo, Jatiklampok, Jatimlerek
    Jetis: Jetis, Kemuning Lor, Kemuning Kidul
    Kemlagi: Kemlagi, Kemlagi Lor, Kemlagi Kidul
    Mojoanyar: Mojoanyar, Mojodadi, Mojoroto
    Pungging: Pungging, Puri, Trowulan
    Puri: Puri, Purwotengah, Purwosari
    Sooko: Sooko, Sumberwuluh, Sumbersuko
    Trawas: Trawas, Belikuripan, Bendungan
    Trowulan: Trowulan, Bejijong, Bajang
    Balongbendo: Balongbendo Kota, Balongbendo Kulon, Balongbendo Wetan
    Mojosari: Mojosari Kota
    Ngoro: Ngoro Kota
    Pacet: Pacet Kota

    BalasHapus

Posting Komentar