- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
-
Dalam merencanakan pembelahan log, penting untuk memperhatikan ketiga arah penyusutan kayu agar kita bisa mendapatkan papan-papan gergajian yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, kita dapat membentuk papan-papan kayu yang sesuai dengan ukuran dan kualitas yang diinginkan.
Papan-papan yang dihasilkan dari proses penggergajian kayu log dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis:
1. Flat sawn timber (papan tangensial): Papan ini dihasilkan dengan mengerat bagian kayu sejajar dengan lingkaran tahun. Papan ini cenderung memiliki pola serat yang lebih bervariasi dan tampak alami pada permukaannya. Biasanya digunakan untuk konstruksi dan aplikasi yang tidak memerlukan kualitas serat yang konsisten.
2. Quarter sawn timber (papan radial): Papan ini dihasilkan dengan mengerat bagian kayu tegak lurus dengan lingkaran tahun. Papan ini memiliki pola serat yang konsisten dan sering digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kestabilan dimensi dan tampilan yang lebih rapi, seperti untuk mebel.
3. Rift sawn timber (papan radial): Jenis papan ini merupakan variasi dari quarter sawn timber. Papan ini dihasilkan dengan mengerat kayu dengan sudut yang sedikit berbeda dari quarter sawn timber, sehingga menghasilkan pola serat yang lebih halus dan konsisten.
Pemilihan jenis penggergajian ini akan mempengaruhi kualitas dan tampilan papan kayu yang dihasilkan, dan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan penggunaan papan tersebut.
Gambar Papan Gergajian |
Gambar Papan Tangensial |
Gambar Arah Penyusutan Papan Tangensial |
Papan tangensial merupakan jenis papan kayu yang dibuat dengan tujuan menonjolkan keindahan struktur, tekstur, dan pola kayu asli. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, papan tangensial dihasilkan dengan cara menggergaji kayu sejajar dengan diameter kayu log.
Perbedaan struktur pori antara kayu gubal yang berongga dan kayu teras yang padat dan keras mempengaruhi arah penyusutan dan perubahan dimensi kayu. Papan tangensial cenderung lebih labil dan bisa mengalami cekungan (cupping) jika arah serat kayu tidak lurus (berserat bolak-balik) dan tidak disusun dengan baik.
Selain papan tangensial, terdapat juga jenis papan lainnya seperti semi quarter sawn timber (papan semi radial) yang dihasilkan dari bagian tengah atau hati kayu, serta quarter sawn timber (papan radial) yang memiliki pola serat yang konsisten dan dihasilkan dengan cara menggergaji kayu tegak lurus dengan diameter kayu log. Pemilihan jenis penggergajian ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penggunaan papan kayu tersebut.
Gambar Papan radial |
Papan radial merupakan jenis papan kayu yang didapatkan dari penggergajian kayu log secara tegak lurus terhadap diameter kayu. Meskipun cara penggergajian ini menghasilkan banyak limbah atau sisa kayu, namun memiliki rendemen yang tinggi. Papan radial ini memiliki stabilitas yang tinggi, sehingga cocok digunakan untuk konstruksi atau pembuatan mebel.
Sementara itu, papan semi radial merupakan hasil penggergajian kayu log searah dengan jari-jari kayu, sehingga lingkaran tahunnya tampak mengarah diagonal pada penampang papan. Papan semi radial ini memiliki arah penyusutan yang sesuai dengan arah lingkaran tahun kayu serta posisi kayu gubal dan kayu terasnya.
Kedua jenis papan ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pemilihan cara penggergajian harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penggunaan kayu tersebut.
Gambar Papan Semi radial dan Arah Papan |
Gambar tengah atau hati |
Papan tengah atau papan hati didapatkan dengan cara menggergaji kayu log sejajar dengan diameter kayu pada bagian tengahnya. Namun, papan bagian tengah atau hati kayu ini cenderung memiliki kayu yang lebih lunak, sehingga ketika kayu mengering, seringkali dapat retak atau pecah-pecah.
Perlu diketahui bahwa arah penyusutan kayu tidak dapat dihitung secara matematis. Ini karena kayu adalah bahan hidup yang memiliki sifat alami yang unik. Prinsip utama dalam penyusutan kayu tetap berdasarkan arah tangensial, radial, dan aksial.
Gambar papan tengah |
Penyusutan kayu yang menggelinjang seperti bentuk intan (diamonding) memang seringkali disalahartikan sebagai akibat kesalahan dalam proses pengeringan kayu. Namun, sebenarnya penyusutan tersebut lebih disebabkan oleh cara penggergajian kayu log.
Proses penggergajian kayu log yang tidak tepat, terutama jika tidak memperhatikan arah serat kayu, bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam struktur kayu. Seiring dengan proses pengeringan, bagian-bagian yang mengandung air akan menyusut secara berbeda sesuai dengan arah serat dan struktur kayu tersebut. Akibatnya, kayu akan cenderung mengalami bentuk yang tidak rata atau menggelinjang seperti intan.
Untuk menghindari masalah ini, perlu diperhatikan teknik penggergajian kayu dengan cermat, termasuk arah serat kayu dan kondisi pohon saat proses penebangan. Dengan demikian, kita dapat menghasilkan kayu dengan kualitas yang lebih baik dan mengurangi risiko penyusutan yang tidak merata.
Selengkapnya tentang : Mengenal Kayu sebagai Bahan Furnitur
Hasil Penggergajian Kayu
Komentar
Posting Komentar