- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
-
Furniture.Omasae.com menyediakan berbagai macam produk kayu yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan desain interior. Produk-produk kayu yang ditawarkan oleh Furniture.Omasae.com meliputi kursi, meja, tangga, pagar, kanopi, tralis, plafon, dan lainnya. Semua produk tersebut dapat dipilih dalam berbagai jenis kayu yang tersedia, seperti kayu mahoni, kayu jati, kayu pinus, kayu meranti, dan lainnya. Semua produk tersebut juga dapat dipesan dalam desain dan ukuran yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
Penggolongan produk kayu di pasaran meliputi kayu gergajian seperti balok dan papan, jenis-jenis kayu lapis seperti plywood, fancy plywood, teak wood, poly ukir, aluminium wood, papan melamin, polywood, block board, teak block, dan produk kayu solid/asli seperti kayu mahoni, kayu jati, kayu pinus, kayu meranti, dan lainnya. Semua produk tersebut juga dapat dipesan dalam desain dan ukuran yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KONSTRUKSI KAYU
Sifat Kayu sebagai Material Konstruksi
Saat ini produk kayu sangat beragam. Produk kayu solid/asli
umumnya berupa kayu gergajian baik berupa balok maupun papan.
Sedangkan produk kayu buatan dapat merupa vinir (veneer), papan lapis,
triplek/plywood/multiplek dan bahkan kayu laminasi (glue laminated timber).
8.2.1. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
Secara singkat peraturan ini dimaksukan untuk memberikan acuan
baku terkait dengan aturan umum, aturan pemeriksaan dan mutu, aturan
perhitungan, sambungan dan alat sambung konstruksi kayu hingga tahap
pendirian bangunan dan persyaratannya. Pada buku tersebut juga telah
dicantumkan jenis dan nama kayu Indonesia, indeks sifat kayu dan
klasifikasinya, kekuatan dan keawetannya.
8.2.2. Klasifikasi Produk Kayu
Penggolongan kayu dapat ditinjau dari aspek fisik, mekanik dan
keawetan. Secara fisik terdapat klasifikasi kayu lunak dan kayu keras. Kayu
keras biasanya memiliki berat satuan (berat jenis) lebih tinggi dari kayu
lunak. Klasifikasi fisik lain adalah terkait dengan kelurusan dan mutu muka
kayu. Terdapat mutu kayu di perdagangan A, B dan C yang merupakan
penggolongan kayu secara visual terkait dengan kualitas muka (cacat atau
tidak) arah-pola serat dan kelurusan batang. Kadang klasifikasi ini
menerangkan kadar air dari produk kayu.
Kayu mutu A
− Kering udara ˂ 15 %
− Besar mata kayu maksimum 1/6 lebar kecil tampang / 3,5 cm
− Tak boleh mengandung kayu gubal lebih dari 1/10 tinggi balok
− Miring arah serat maksimum adalah 1/7
− Retak arah radial maksimum 1/3 tebal dan arah lingkaran tumbuh 1/4
tebal kayu
Kayu mutu B
− Kering udara 15%-30%
− Besar mata kayu maksimum 1/4 lebar kecil tampang / 5 cm
− Tak boleh mengandung kayu gubal lebih dari 1/10 tinggi balok
− Miring arah serat maksimum adalah 1/10
− Retak arah radial maksimum ¼ tebal dan arah lingkaran tumbuh 1/5
tebal kayu
Konsekuensi dari kelas visual B harus memperhitungkan reduksi
kekuatan dari mutu A dengan faktor pengali sebesar 0.75 (PKKI, 1961,
pasal 5).
8.2.3. Kelas Kuat Kayu
Sebagaimana di kemukakan pada sifat umum kayu, kayu akan lebih
kuat jika menerima beban sejajar dengan arah serat dari pada menerima
beban tegak lurus serat. Ini karena struktur serat kayu yang berlubang.
Semakin rapat serat, kayu umumnya memiliki kekuatan yang lebih dari kayu
dengan serat tidak rapat. Kerapatan ini umumnya ditandai dengan berat
kayu persatuan volume / berat jenis kayu. Ilustrasi arah kekuatan kayu dapat
ditunjukkan pada Gambar Arah serat dan kekuatan kayu terhadap tekan dan tarik dan Gambar Arah serat dan kekuatan kayu terhadap lentur dan geser.
Gambar Arah serat dan kekuatan kayu terhadap tekan dan tarik
Sumber: Forest Products Laboratory USDA, 1999
Gambar Arah serat dan kekuatan kayu terhadap lentur dan geser
Sumber: Forest Products Laboratory USDA, 1999
Angka kekuatan kayu dinyatakan dapan besaran tegangan, gaya
yang dapat diterima per satuan luas. Terhadap arah serat, terdapat
kekuatan kayu sejajar (//) serat dan kekuatan kayu tegak lurus (⊥) serat
yang masing- masing memilki besaran yang berbeda. Terdapat pula dua
macam besaran tegangan kayu, tegangan absolute / uji lab dan tegangan
ijin untuk perancangan konstruksi. Tegangan ijin tersebut telah
memperhitungkan angka keamanan sebesar 5-10. Dalam buku Peraturan
Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-NI-5) tahun 1961, kayu di Indonesia
diklasifikasikan ke dalam klas kuat I (yang paling kuat), II, III, IV (paling
lemah). Tabel Kelas Kuat Kayu, menunjukkan kelas berat jenis kayu dan besaran kuat
kayu.
Tabel Kelas Kuat Kayu
Sumber: PKKI, 1979
Tekan-Tarik //
Serat Kg/cm2
Tarik l Serat
Kg/cm2
Kuat Lentur
Kelas Kg/cm2
Kuat
Berat
Jenis
Absolut Ijin Absolut Ijin Absolut Ijin
I > 0.900 > 650 130 20 > 1100 150
II 0.60-0.90 425-650 85 12 725-1100 100
III 0.40-0.60 300-425 60 8 500-725 75
IV 0.30-0.40 215-300 45 5 360-500 50
V ˂ 0.300 ˂ 215 - - ˂ 360 -
8.2.4. Kelas Awet
Berdasarkan pemakaian, kondisinya dan perlakuannya, kayu
dibedakan atas kelas awet I (yang paling awet) – V (yang paling tidak awet).
Kondisi kayu dimaksud adalah lingkungan/tempat kayu digunakan sebagai
batang struktur. Sedangkan perlakuan meliputi pelapisan/tindakan lain agar
kayu terhindar/terlindungi dari kadar air dan ancaman serangga. Tabel kelas
awet dan kondisinya dapat dikemukakan dalam Tabel Kelas Awet Kayu.
Tabel Kelas Awet Kayu
Sumber: PKKI, 1979
Kondisi konstruksi Kelas Awet / Umur Konstruksi
I II III IV V
1. Berhubungan dengan
tanah lembab
8 5 3 Pendek Pendek
2. Terbuka namun
terlindung dari
matahari dan hujan
20 15 10 Pendek Pendek
3. Terlindung dari udara
bebas tapi tak di
coating
Tak
terbatas
Tak
terbatas
Cukup
lama
Pendek Pendek
4. Terlindung dari udara
bebas dan
dipelihara/dicoating
Tak
terbatas
Tak
terbatas
Tak
terbatas
20
tahun
20
tahun
5. Diserang hama/rayap Tidak Jarang Agak
Cepat
Cepat Cepat
Sistem Struktur dan Sambungan dalam Konstruksi Kayu
Selengkapnya: TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN
. Inilah Penggolongan Produk Kayu di Pasaran
.
Penggolongan Produk Kayu di Pasaran
.
Terkait:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar